PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA

SELAMAT DATANG BLOG PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA TAHUN 2012-2013

Kamis, 15 November 2012

8.2 Menulis cerpen berdasarkan kehidupan orang lain (pelaku, peristiwa, latar)

klik disini

8. Mengungkapkan pendapat, informasi, dan pengalaman dalam bentuk resensi dan cerpen


8.1  Menulis resensi buku kumpulan cerpen berdasarkan unsur-unsur resensi

7.2 Menjelaskan unsur-unsur intrinsik cerpen

klik disini

7. Memahami wacana sastra puisi dan cerpen


7.1 Membacakan puisi karya sendiri dengan lafal, intonasi, penghayatan dan ekspresi yang sesuai

6.2 Mengomentari pembacaan puisi baru tentang lafal, intonasi, dan ekspresi yang tepat

klik disini

6. Mengungkapkan pendapat tentang pembacaan puisi


6.1  Menanggapi pembacaan puisi lama tentang lafal, intonasi, dan ekspresi yang tepat

5.2 Menjelaskan unsur-unsur intrinsik dari pembacaan penggalan novel

klik disini

5. Memahami pembacaan novel


5.1     Menanggapi pembacaan penggalan novel dari segi vokal, intonasi, dan penghayatan   

4.4 Menulis resensi buku pengetahuan berdasarkan format baku

Klik Disini :D

4.3 Menulis laporan diskusi dengan melampirkan notulen dan daftar hadir

Klik Disini !

4.2 Menulis surat dinas berdasarkan isi, bahasa, dan format yang baku

Klik Disini :)

4. Mengungkapkan infomasi dalam bentuk surat dinas, laporan, resensi


4.1  Menulis surat lamaran pekerjaan berdasarkan unsur-unsur dan struktur

Rabu, 14 November 2012

3. Memahami artikel dan teks pidato

3.1 Menemukan ide pokok dan permasalahan dalam artikel melalui kegiatan membaca intensif
Membaca adalah salah satu jenis keterampilan berbahasa dan juga suatu proses yang kompleks dan rumit. Membaca yang kompleks dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal yaitu tergantung dari SDM atau diri individu sedangkan faktor eksternal yaitu berasal dari motivasi luar dan keduanya baik internal eksternal saling berkaitan. Faktor internal dan faktor eksternal bertujuan untuk memetik dan memahami arti makna yang ada dalam tulisan. Tujuan membaca adalah dapat memahami isi yang terkandung dalam bacaan, dapat menemukan ide pokok dalam suatu bacaan, dapat mengetahui permasalahan yang ada dalam bacaan dan dapat memberikan informasi yang dibutuhkan serta dapat membandingkan isi dari bacaan yang telah dibaca.
Membaca dapat diartikan sebagai proses dari alat indera yaitu mata dan mulut serta pikiran yang berproses mengartikan dan mengolah makna yang terkandung dalam tulisan atau bacaan. Kita sering membaca bermacam-macam tulisan diantaranya dengan membaca artikel. Artikel merupakan salah satu sumber informasi. Memuat hal-hal aktual yang sedang dibicarakan dan menampilkan solusi terhadap persoalantersebut.
Artikel menurut Kamus Besar Indonesia adalah karya tulis lengkap misalnya laporan, , berita atau esai dalam majalah, surat kabar, dan sebagainya. Artikel terdiri dari gagasan-gagasan yang tertuang ke dalam bentuk kalimat pada masing-masing paragraf. Gagasan inilah yang disebut dengan ide pokok penulisan. Biasanya kita sulit menentukan ide pokok dan permasalahan yang terdapat dalam artikel karena disebabkan kurangnya daya pemahaman dan memaknai isi dari suatu bacaan dan kurangnya pengetahuan ataupun teknik dalam menemukan ide pokok dan permasalahan dalam artikel. Kita dapat menemukan ide pokok dan permasalahan dalam artikel dengan membaca intensif, sehingga kita dengan cepat menemukan ide pokok yang terdapat dalam artkel.
Membaca intensif merupakan suatu kegiatan membaca secara teliti dengan tujuan memahami keseluruhan isi bacaan, baik yang bersifat tersurat maupun tersirat. Dengan membaca intensif kita dapat dengan mudah menentukan ide pokok dan permasalahan dalam artikel. Ide pokok yang terdapat dalam artikel atau bacaan biasanya terdapat di awal kalimat (kalimat deduktif) , diakhir kalimat ( kalimat induktif) dan di tengah kalimat serta terdapat diawal dan akhir kalimat (campuran). Dengan demikian membaca intensif dapat mempermudah para pembaca ataupun pelajar dalam menemukan ide pokok dan permasalahan yang terdapat dalam artikel ataupun bacaan lainnya.

·       Membaca Intensif
Membaca intensif merupakan suatu kegiatan membaca secara teliti dengan tujuan memahami keseluruhan isi bacaan, baik yang bersifat tersurat maupun tersirat. Tujuan membaca intensif yaitu dapat dengan mudah menemukan ide pokok dan permasalahan yang dikaji dalam artikel atau suatu bacaan. Biasanya kita sulit menemukan ide pokok dan permasalahan dalam artikel karena kurangnya pemahaman dan memaknai isi artikel atau suatu bacaan serta kurangnya pengetahuan tentang cara menemukan ide pokok dalam artikel. Untuk itu kita menggunakan cara membaca intensif dalam menemukan ide pokok maupun permasalahan yang dikaji dalam artikel maupun dari bacaan lainnya.

A.   Cara Menemukan Ide Pokok dan Permasalahan dalam Artikel

Didalam menemukan ide pokok dan permasalahan dalam artikel ada beberapa letak yaitu terdapat di awal kalimat (deduktif), di akhir kalimat(induksi), di tengah kalimat dan di awal dan di akhir kalimat (campuran). Cara menemukan ide pokok dan permasalahan dalam artikel yaitu bacalah artikel kemudian temukan ide pokoknya, biasanya ide pokoknya dijumpai di awal kalimat, di akhir kalimat dan di tengah kalimat serta di awal dan akhir kalimat, bila perlu kalimat-kalimat penjelas atau gagasan pendukungnya diabaikan. Setelah menemukan ide pokoknya dari masing-masing paragraf, rangkaikanlah dengan kalimat yang sederhana dan efektif untuk menjadikannya ke dalam satu kesatuan pikiran. Dengan demikian, pokok pesoalan atau permasalahan yang dibahas dalam artikel menjadi jelas. Menemukan ide pokok terdapat beberapa pola yaitu terbagi atas dua pola yakni:
B.   Pola Pengembangan Paragraf Secara Induksi
Pola pengembangan paragraf secara induksi yaitu pola pengembangan ide pokok atau gagasan-gagasan yang terdapat di akhir kalimat. Pola pengembangan paragraf secara induksi terdiri dari generalisasi, analogi dan sebab-akibat. Generalisasi adalah proses penalaran menggunakan beberapa pernyataan khusus dengan ciri-ciri tertentu untuk ditarik simpulan yang bersifat umum. Analogi adalah cara bernalar dengan membandingkan dua hal (atau lebih) yang memiliki sifat atau keadaan yang sama agar dapat ditarik simpulan yang sejalan. Sedangkan sebab-akibat adalah penyebab dari suatu masalah menuju akibat dari masalah tersebut.
C.   Pola Pengembangan Paragraf Secara Deduktif
Pola pengembangan paragraf secara deduktif yaitu pola pengembangan ide pokok atau gagasan-gagasan yang terdapat diawal kalimat. Pengembangan secara deduktif terdiri dari silogisme dan entimem. Silogisme adalah sebuah cara menarik simpulan (konklusi) berdasarkan premis yang ada. Premis adalah pernyataan yang dianggap atau diamsusikan benar. Sedangkan entimem adalah silogisme yang diperpendek atau dipersingkat. Caranya dengan melesapkan unsur PU (premis umum)

Tugas :
A.   Pilihlah novel yang baru diterbitkan, biasanya 3 tahun terakhir;
B.   Kemukakan identitas buku novel secara singkat berkenaan dengan pengarang, tahun terbit, dan jumlah halaman, serta katalog;
C.   Kemukakan garis besar novel secara ringkat, kelebihan dan kekurangannya.


3.2       Membaca nyaring teks pidato dengan intonasi yang tepat
Sangat besar kemungkinannya dalam suatu kesempatan nanti kamu akan diminta untuk menyampaikan suatu pidato, entah karena jabatan yang diduduki atau karena prestasi yang diraih. Namun, sering seseorang gundah dan berkelit ketika diminta memberikan pidato dalam suatu acara. Berbagai alasan dikemukakan, mulai dari kurang PD (percaya diri), demam panggung, belum berpengalaman, sampai tidak tahu apa yang harus dikatakan. Sebenarnya hal itu tidak perlu terjadi karena ada bermacam-macam cara berpidato yang dapat dipilih sesuai kemampuan.
Ada 4 metode yang lazim dipergunakan dalam berpidato, yaitu sebagai Berikut:
1.     Metode Impromtu Pidato dilakukan secara spontan tanpa persiapan sama sekali. Hanya yang dipandang mampu, ahli, atau berpengalaman yang biasanya diminta untuk menyampaikan dengan metode ini.
2.     Metode Menghafal Pidato dilakukan dengan menghafalkan teks/naskah yang telah dipersiapkan sebelumnya. Kelemahan cara ini, orator harus banyak meluangkan waktu. Selain itu, orator menjadi kurang komunikatif dan tidak bisa fleksibel mengikuti perkernbangan situasi.
3.     Metode Naskah Pidato dilakukan dengan membacakan naskah yang telah dipersiapkan sebelumnva. Biasanya dipergunakan untuk pidato-pidato resmi. Keuntungan cara ini, teks bisa disusun atau dibuatkan oleh orang lain.
4.     Metode Ekstemporan Pidato dilakukan dengan membuat persiapan secara garis besar. Selanjutnya dikembangkan sendiri dengan menyesuaikan diri pada situasi dan kondisi yang dihadapi. Di antara metode di atas, cara paling cocok bagi yang baru belajar atau pertama kalinya melakukan, yaitu metode naskah. Keuntungan metode ini adalah orator tidak perlu berpikir tentang materi yang akan disampaikan. Semua kata yang akan diucapkan, sudah ditulis dalam naskah dan tinggal membacakannya. Oleh karena naskah ditulis sebelum berpidato, ia dapat meminta bantuan orang lain untuk memberi masukan materi pidatonya. Bahkan, ada yang sepenuhnya dibuatkan oleh orang lain. Sementara kelemahannya, yaitu seseorang harus mengeluarkan waktu lebih banyak untuk menyusun dan membacakannya. Selain itu, karena terpaku pada teks, pidato menjadi tidak komunikatif. Tatapan mata kepada hadirin sebagai bentuk komunikasi tubuh menjadi kurang terjalin. Orator juga menjadi terlalu terikat dan kurang fleksibel beradaptasi dengan perkembangan situasi dan reaksi audiensi. Untuk mengimbangi beberapa kelemahan itu, orator harus dapat menghidupkan naskah yang dibacanya. Caranya adalah membacakan dengan ekspresif, berirama dan dengan intonasi yang tepat. Ucapan juga harus terdengar dengan jelas. Oleh karena itu, selain mempersiapkan naskah pidato, penting sekali untuk berlatih terlebih dahulu sebelum membacakan teks pidato. Untuk mengetahui bagaimana cara membacakan teks pidato secara menarik, terlebih dahulu, Simaklah pidato berikut ini. Gurumu atau siswa vang memiliki kemampuan membaca yang baik, akan membacakannya untuk kalian.
Tata Cara Pidato Yang Baik dan Benar Tata Cara Pidato Yang Baik dan Benar adalah salah satu pelajaran bahasa Indonesia. Pidato atau Orasi adalah merupakan suatu kegiatan berbicara menyampaikan sesuatu hal di depan umum. Hal yang disampaikan itu dapat berupa pendapat, gambaran atau penjelasan tentang suatu hal. Pidato berfungsi untuk mempermudah komunikasi antara 2 pihak atau lebih. Ada 4 metode berpidato yaitu Impromptu (pidato serta merta tanpa persiapan), Memoriter (pidato dengan menghapalkan naskan pidato), Naskah (pidato dengan membaca naskah pidato), Ekstemporan (pidato dengan menyiapkan garis-garis besarnya saja atau berupa konsep mentah dari naskah pidato). Setiap orang mempunyai potensi berpidato atau berorasi atau berbicara di depan khalayak umum. Kemampuan berpidato ini bisa didapat dari latihan atau bahkan sememang bakat bawaan.
Bagi yang ingin berlatih pidato, perlu mengetahui teknik dan tata cara berpidato yaitu : Mengetahui tujuan berpidato. Pidato yang akan disampaikan ditujukan untuk membicarakan hal apa saja? Hal ini dapat disebut juga Tema Pidato. Perlu juga mengetahui dimana tempat berpidato dan siapa saja yang akan menjadi pendengar. Materi atau Bahan pidato sesuai dengan Tema Pidato yang akan disampaikan. Jika pidato bertema pendidikan, maka bahan pidato adalah hal-hal yang mengenai pendidikan, baik tentang pendidikan smp, sma, atau hal-hal lain yang menyangkut pendidikan. Untuk pemula seperti anak smp maupun anak sma, 2 teknik pidato yang disarankan adalah teknik Naskah (membaca naskah pidato) yang dapat dilanjutkan ke teknik Memoriter (menghapal pidato). Jika kemampuan telah cukup, maka dapat digunakan teknik Ekstemporan (garis-garis besar atau konsep naskah pidato) atau bahkan dapat menggunakan teknik Impromptu (serta merta tanpa persiapan). Untuk pemula, perlu melatih suara, pengucapan, intonasi kalimat dan juga artikulasi serta perlu mengetahui jeda pembacaan sehingga pidato enak didengar dengan menggunakan nada bicara yang tegas lugas tidak berirama sepeti membaca puisi atau berdeklamasi. Berpenampilanlah yang rapi saat berpidato, karena akan menjadi titik sentral pandangan umum. Menggunakan bahasa tubuh sebaik mungkin yaitu gerakan tangan dan anggota tubuh sesuai dengan irama pidato tapi tidak secara berlebihan. Menyisipkan humor pada pidato disesuaikan dengan keadaan dan tujuan pidato. Jika pidato pada acara pemakaman mayat, jangan sekali-sekali menyisipkan humor. Berpidatolah sesuai panjang waktu yang wajar. Untuk pemula sebaiknya menggunakan waktu yang pendek saja. Tidak menggunakan kata yang berulang-ulang kecuali dibutuhkan untuk penekanan tujuan.



2. Mengungkapkan gagasan, tanggapan, dan informasi dalam diskusi

2.1 Menyampaikan gagasan dan tanggapan dengan alasan yang logis  dalam diskusi
Menyampaikan Persetujuan, Sanggahan, dan Penolakan Dalam Diskusi
Diskusi berarti bertukar pikiran. Diskusi merupakan suatu bentuk tukar pikiran yang teratur dan terarah, baik dalam kelompok kecil maupun besar. Diskusi bertujuan untuk mendapatkan suatu pengertian, kesepakatan, dan keputusan bersama mengenai suatu masalah. Salah satu ciri yang paling menonjol dalam diskusi adalah adanya forum tanya jawab. Ada beberapa macam bentuk diskusi, diantaranya sebagai berikut:
·                     Diskusi panel
Diskusi panel melibatkan beberapa pembicara (panelis) yang mempunyai keahlian dalam bidang masing-masing dan bersepakat mengutarakan pendapat dan pandangannya mengenai suatu masalah untuk kepentingan pendengar.
·                     Simposium
Simposium hampir sama dengan diskusi panel, hanya lebih bersifat formal. Pembicara harus menyampaikan makalah mengenai suatu masalah yang disoroti dari sudut keahlian masing-masing.
·                     Seminar
Seminar merupakan pertemuan yang membahas suatu masalah dengan tujuan untuk mendapatkan pemecahan masalah tersebut. Oleh karena itu, dalam seminar harus dlakhiri dengan kesimpulan atau keputusan-keputusan, baik berbentuk usul, saran, solusi, maupun rekomendasi.
Persiapan sebuah diskusi sangat bergantung pada bentuk diskusi yang dipilih. Ada beberapa tahap yang harus diperhatikan pada saat akan mengadakan diskusi, yakni sebagai berikut.
·                     Menentukan topik yang menarik untuk dibahas dalam diskusi.
·                     Merumuskan tujuan yang hendak dicapai sesuai dengan topik yang dipilih.
·                     Menentukan pemimpin diskusi atau moderator. Moderator dalam diskusi bertugas:
1.                   menjelaskan tujuan dan maksud diskusi;
2.                  mengatur jalannya diskusi agar berlangsung tertib dan teratur;
3.                  menyimpulkan dan merumuskan setiap pembicaraan diskusi;
4.                  menutup diskusi dan menyiapkan laporan.
·                     Menenrukan panelis, pembicara, atau narasumber. Pembicara diskusi mempunyai tugas:
1.                   menyiapkan dan menguraikan bahan atau materi yang akan didiskusikan;
2.                  menyampaikan materi yang telah disiapkan;
3.                  menjawab tanggapan-tanggapan para peserta diskusi atau audiens.
·                     Menentukan sekretaris diskusi atau notulis. Notulis bertugas mencatat hal-hal penting selama jalannya diskusi.
·                     Dalam diskusi biasanya muncul pendapat atau tanggapan berupa dukungan atau sanggahan terhadap pendapat peserta diskusi. Pernyataan dukungan atau sanggahan tersebut tetap harus disampaikan dengan bahasa yang baik dan santun.

Contoh pernyataan dalam diskusi.
Alifia : " Setelah mendengar pendapat teman-teman, saya lebih cenderung menyatakan tema drama ini adalah masalah keadilan dan kebenaran”. Secara lengkap dapat diuraikan  bahwa dalam sebuah negara harus ada pemimpin yang jujur, adil, serta berani menentang kejahatan. "
Joko : "Saya sependapat dengan Saudari Alifia. Namun, saya ingin menambahkan bahwa tema yang ditampilkan ternyata mencakup juga masalah sosial."
Moderator : "Terima kasih Saudari Alifia dan Saudara Joko. Saya kira kita sudah sependapat menentukan tema drama S andy a Kala N ing Maj ap ahit karya Sanusi Pane ini."

Catatan hasil diskusi dituliskan dalam bentuk notulen. Notulen merupakan catatan singkat mengenai jalannya diskusi, hal-hal yang diputuskan dalam diskusi tersebut, serta pembicaraan penting lainnya. Hasil catatan tersebur dapat dijadikan rujukan pelaksanaan kegiatan yang telah disepakati. Oleh karena itu, selama berjalannya diskusi, notulis harus mampu mencatat hal-hal penting dan hasil-hasil yang dicapai.
'
Berikut disajikan contoh 
Notulen hasil diskusi atau seminar.
·                     Tanggal : 26Apri1 2005
·                     Waktu : Pukul 9.00 s.d. 11.30 \7lB
·                     Tempat : Aula SMP Merah Putih
·                     Tema : Diskusi"Remaja dan Pergaulan Bebas"
·                     T.ujuan : Mencermati perkembangan pergaulan remaja yang cenderung mengarah pada pergaulan bebas serta menentukan langkahlangkah pembinaan.
·                     Pembicara : Drs. Ramlah Panigoro
·                     Ketua/ Moderator : Tiana Juliansyah
·                     Notulis : Wulandari Septiani
·                     Jumlah peserta : 50 orang siswa
·                     Susunan acara :
1.                   Pembukaan
2.                  Penyajian materi
3.                  Tanya jawab
4.                  Penutup
Pokok permasalahan yang dibicarakan:
1.                   Perkembangan remaja dalam konteks masa kini
2.                  Tinjauan sisi positif dan negatif pergaulan remaja saat ini
3.                  Meminimalisasikan pergaulan negatif remaja untuk menghindari pergaulan bebas yang bertentangan dengan agama dan nilai-nilai moral masyarakat
4.                  Menumbuhkan motivasi remaja mengembangkan potensi dirinya
Kesimpulan: 
Semakin maraknya pengaruh budaya Barat berakibat pada kehidupan pergaulan remaja saat ini. Oleh karena itu, kita harus mampu menyaring pengaruh-pengaruh negatif budaya tersebut agar tidak terjerumus pada kesesatan yang akan merugikan diri kita di dunia dan akhirat.
Diskusi merupakan pembahasan yang dilakukan oleh dua orang atau lebih untuk memecahkan suatu permasalahan atau untuk mencapai kesepakatan. Dalam diskusi, ide diperdebatkan sehingga tampak kekurangan dan kelebihan dari ide tersebut. Permasalahan yang diangkat dalam diskusi akan dikaji sedemikian rupa sehingga dapat ditarik kesimpulan yang dapat dipahami oleh seluruh peserta diskusi.
Perdebatan/pengkajian masalah dalam diskusi biasanya diwarnai dengan pro dan kontra, setuju dan tidak setuju, serta sanggahan dan penolakan pendapat. Hal-hal tersebut wajar dalam sebuah diskusi asalkan disampaikan dengan penuh tanggung jawab disertai bukti/alasan yang kuat. Selain itu, seseorang yang menyampaikan pendapatnya dalam diskusi harus
menyampaikannya secara santun, misalnya :
1.                   Maaf, saya kurang setuju dengan pendapat Saudara. Menurut saya, pendidikan tidak hanya menjadi tanggung jawab salah satu pihak.
2.                  Maaf, Saudara Amin, usul Anda sebenarnya menarik, tetapi perlu diingat bahwa kita tidak mempunyai dana yang cukup.
3.                  Maaf, saya tetap tidak setuju dengan pendapat Saudara, tetapi bukan berarti bahwa saya tidak akan bertanggung jawab terhadap kesepakatan yang diputuskan dalam forum ini.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)


Sekolah :SMP
Mata Pelajaran:Bahasa Indonesia
Kelas/Semester:VIII/2
Standar Kompetensi: 10. Mengemukakan pikiran, perasaan, dan informasi melalui
kegiatan diskusi dan protokoler.
Kopetensi Dasar : 10.1 Menyampaikan persetujuan, sanggahan, dan penolakan
pendapat dalam diskusi disertai dengan bukti atau alasan.
Indikator : (1)Mampu menjelaskan etika dalam diskusi;
(2)Mampu menyampaikan persetujuan, sanggahan, dan penolakan
pendapat dalam diskusi disertai dengan bukti dan alasan.
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit (1 x pertemuan)


A. TUJUAN PEMBELAJARAN
1.Siswa dapat menjelaskan etika dalam diskusi dengan benar.
2.Siswa dapat menyampaikan persetujuan, sanggahan, dan penolakan pendapat dalam
diskusi disertai dengan bukti atau alasan yang tepat.


B. MATERI PEMBELAJARAN
Penyampaian persetujuan, sanggahan, dan penolakan pendapat dalam diskusi.
1.Etika berdiskusi
2.Cara menyampaikan persetujuan
3.Cara menyampaikan sanggahan
4.Cara menyampaikan penolakan pendapat


C. METODE PEMBELAJAN
1.Tanya Jawab
2.Pemodelan
3.Demonstrasi
4.Diskusi
5.Penugasan


D. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN
1. Kegiatan Awal
a.Siswa dan guru bertanya jawab tentang diskusi
b.Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

2. Kegiatan Inti
a.Siswa dan guru bertanya jawab tentang etika dalam berdiskusi.
b.Guru menayangkan rekaman sebuah diskusi (yang di dalamnya terdapat
penyampaian persetujuan, sanggahan, dan penolakan pendapat) sebagai model
untuk dicermati siswa.
c.Siswa mencermati tayangan rekaman diskusi.
d.Siswa dan guru bertanya jawab tentang cara menyampaikan persetujuan,
sanggahaan, dan penolakan pendapat dalam diskusi.
e.Siswa berkelompok, tiap-tiap kelompok terdiri atas 5 siswa.
f.Tiap-tiap kelompok dengan bimbingan guru menentukan topik diskusi
g.Siswa dengan bimbingan guru dalam kelompok masing-masing melakukan latihan
menyampaikan persetujuan, sanggahan, dan penolakan pendapat dalam diskusi.
h.Siswa dan guru menyimpulkan cara menyampaikan persetujuan, sanggahan, dan
penolakan pendapat dalam diskusi dengan disertai bukti dan alasan yang tepat.

3. Kegiatan Akhir
Guru dan siswa melakukan refleksi terhadap kegiatan pembelajaran yang telah
dilaksanakan.


E. SUMBER DAN MEDIA PEMBELAJARAN
1.Sumber : Buku Pelajaran Bahasa Indonesia untuk SMP Kelas VIII
Penerbit Erlangga.
2.Media : Rekaman diskusi dalam bentuk VCD


F. PENILAIAN
1.Teknik : Penilaian Tertulis dan Penilaian Unjuk Kerja
2.Bentuk instrumen : Tes Uraian dan Tes Uji Produk
3.Soal / instrumen :

1. Jelaskan etika dalam berdiskusi secara singkat dan jelas!
Pedoman Penskoran:


2.2  Menyampaikan intisari buku nonfiksi dengan menggunakan bahasa yang efektif dalam diskusi
   Buku atau karangan yag berisi riwayat hidup seseoranga diistilahkan biografi. Kata biografi berasal berasal dari kata bio yag berarti hidup dan graf yang berarti huruf atau tulisan. Namun jika riwayat hidup sendiri ditulis oleh penulis sendiri diistilahkan otobiografi.
        Seseorang dibukukan atau ditulis riwayat hidupnya karena orang tersebut memiliki keistimewaan tertentu banyak tokoh yang namanya diabadikan melalui biografi, seperti sastrawan, seniman, tokoh polotik ataw negarawan, dan sebagainya. Berikut beberapa manfaat membaca biografi tokoh tertentu :
a.       Muncul kesadaran diribahwa kita harus selalu belajar agar berhasil seperti mereka.
b.      Tumbuh rasa bangga kepada pahlawan di bidang apapun.
c.       Mendapatkan pengalaman hidup bahwa suatu keberhasilan diraih dengan kerja dan pengorbanan.

Hal-hal yang biasanya dalam biografi ditulis dalam biografi adalah sebagaiberikut.
a.       Nama lengkap                               e.  Riwayat perjuangan bangsa, pekerjaan atau profesi
b.      Tempat dan tanggal lahir               f.  Kelebihan dan keistimewaaan yang di miliki
c.       Orang tua                                       g.  Riwayat berkeluarga (istri atau suami dan anaknya)
d.      Riwayat pendidikan

         Buku nonfiksi berisi riwayat hidup seseorang, biasanya tokoh atau orang disebut buku biografi  buku itu berisi  pandangan hidup, pejuangan, keberhasilan/prestasi dan kesulitan/masalah yang mereka hadapi. Tentunya dengan anda membaca buku biografi ini, Anda akan memperoleh banyak manfaat dan keteladanan serta yang menarik dari tokoh tersebut. Buku tersebut dapat ditulis olehtokoh sendiri atau orang lain yang mengenalnya.
        Agar anda dapat membaca intisari biografi dengan efektif, anda dapat melakukan beberapa langkah di bawah ini


Setelah membaca buku tersebut, anda dapat menuliskan hal-hal berikut.
a.       Mencatat hal-hal menarik dari intisari Biografi
b.      Menyampaikan hak-hal menarik dan intisari buku dalam diskusi dengan kaliam efektif
c.       Menanggapi penyampaian intisari buku.