PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA

SELAMAT DATANG BLOG PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA TAHUN 2012-2013

Rabu, 14 November 2012

3. Memahami artikel dan teks pidato

3.1 Menemukan ide pokok dan permasalahan dalam artikel melalui kegiatan membaca intensif
Membaca adalah salah satu jenis keterampilan berbahasa dan juga suatu proses yang kompleks dan rumit. Membaca yang kompleks dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal yaitu tergantung dari SDM atau diri individu sedangkan faktor eksternal yaitu berasal dari motivasi luar dan keduanya baik internal eksternal saling berkaitan. Faktor internal dan faktor eksternal bertujuan untuk memetik dan memahami arti makna yang ada dalam tulisan. Tujuan membaca adalah dapat memahami isi yang terkandung dalam bacaan, dapat menemukan ide pokok dalam suatu bacaan, dapat mengetahui permasalahan yang ada dalam bacaan dan dapat memberikan informasi yang dibutuhkan serta dapat membandingkan isi dari bacaan yang telah dibaca.
Membaca dapat diartikan sebagai proses dari alat indera yaitu mata dan mulut serta pikiran yang berproses mengartikan dan mengolah makna yang terkandung dalam tulisan atau bacaan. Kita sering membaca bermacam-macam tulisan diantaranya dengan membaca artikel. Artikel merupakan salah satu sumber informasi. Memuat hal-hal aktual yang sedang dibicarakan dan menampilkan solusi terhadap persoalantersebut.
Artikel menurut Kamus Besar Indonesia adalah karya tulis lengkap misalnya laporan, , berita atau esai dalam majalah, surat kabar, dan sebagainya. Artikel terdiri dari gagasan-gagasan yang tertuang ke dalam bentuk kalimat pada masing-masing paragraf. Gagasan inilah yang disebut dengan ide pokok penulisan. Biasanya kita sulit menentukan ide pokok dan permasalahan yang terdapat dalam artikel karena disebabkan kurangnya daya pemahaman dan memaknai isi dari suatu bacaan dan kurangnya pengetahuan ataupun teknik dalam menemukan ide pokok dan permasalahan dalam artikel. Kita dapat menemukan ide pokok dan permasalahan dalam artikel dengan membaca intensif, sehingga kita dengan cepat menemukan ide pokok yang terdapat dalam artkel.
Membaca intensif merupakan suatu kegiatan membaca secara teliti dengan tujuan memahami keseluruhan isi bacaan, baik yang bersifat tersurat maupun tersirat. Dengan membaca intensif kita dapat dengan mudah menentukan ide pokok dan permasalahan dalam artikel. Ide pokok yang terdapat dalam artikel atau bacaan biasanya terdapat di awal kalimat (kalimat deduktif) , diakhir kalimat ( kalimat induktif) dan di tengah kalimat serta terdapat diawal dan akhir kalimat (campuran). Dengan demikian membaca intensif dapat mempermudah para pembaca ataupun pelajar dalam menemukan ide pokok dan permasalahan yang terdapat dalam artikel ataupun bacaan lainnya.

·       Membaca Intensif
Membaca intensif merupakan suatu kegiatan membaca secara teliti dengan tujuan memahami keseluruhan isi bacaan, baik yang bersifat tersurat maupun tersirat. Tujuan membaca intensif yaitu dapat dengan mudah menemukan ide pokok dan permasalahan yang dikaji dalam artikel atau suatu bacaan. Biasanya kita sulit menemukan ide pokok dan permasalahan dalam artikel karena kurangnya pemahaman dan memaknai isi artikel atau suatu bacaan serta kurangnya pengetahuan tentang cara menemukan ide pokok dalam artikel. Untuk itu kita menggunakan cara membaca intensif dalam menemukan ide pokok maupun permasalahan yang dikaji dalam artikel maupun dari bacaan lainnya.

A.   Cara Menemukan Ide Pokok dan Permasalahan dalam Artikel

Didalam menemukan ide pokok dan permasalahan dalam artikel ada beberapa letak yaitu terdapat di awal kalimat (deduktif), di akhir kalimat(induksi), di tengah kalimat dan di awal dan di akhir kalimat (campuran). Cara menemukan ide pokok dan permasalahan dalam artikel yaitu bacalah artikel kemudian temukan ide pokoknya, biasanya ide pokoknya dijumpai di awal kalimat, di akhir kalimat dan di tengah kalimat serta di awal dan akhir kalimat, bila perlu kalimat-kalimat penjelas atau gagasan pendukungnya diabaikan. Setelah menemukan ide pokoknya dari masing-masing paragraf, rangkaikanlah dengan kalimat yang sederhana dan efektif untuk menjadikannya ke dalam satu kesatuan pikiran. Dengan demikian, pokok pesoalan atau permasalahan yang dibahas dalam artikel menjadi jelas. Menemukan ide pokok terdapat beberapa pola yaitu terbagi atas dua pola yakni:
B.   Pola Pengembangan Paragraf Secara Induksi
Pola pengembangan paragraf secara induksi yaitu pola pengembangan ide pokok atau gagasan-gagasan yang terdapat di akhir kalimat. Pola pengembangan paragraf secara induksi terdiri dari generalisasi, analogi dan sebab-akibat. Generalisasi adalah proses penalaran menggunakan beberapa pernyataan khusus dengan ciri-ciri tertentu untuk ditarik simpulan yang bersifat umum. Analogi adalah cara bernalar dengan membandingkan dua hal (atau lebih) yang memiliki sifat atau keadaan yang sama agar dapat ditarik simpulan yang sejalan. Sedangkan sebab-akibat adalah penyebab dari suatu masalah menuju akibat dari masalah tersebut.
C.   Pola Pengembangan Paragraf Secara Deduktif
Pola pengembangan paragraf secara deduktif yaitu pola pengembangan ide pokok atau gagasan-gagasan yang terdapat diawal kalimat. Pengembangan secara deduktif terdiri dari silogisme dan entimem. Silogisme adalah sebuah cara menarik simpulan (konklusi) berdasarkan premis yang ada. Premis adalah pernyataan yang dianggap atau diamsusikan benar. Sedangkan entimem adalah silogisme yang diperpendek atau dipersingkat. Caranya dengan melesapkan unsur PU (premis umum)

Tugas :
A.   Pilihlah novel yang baru diterbitkan, biasanya 3 tahun terakhir;
B.   Kemukakan identitas buku novel secara singkat berkenaan dengan pengarang, tahun terbit, dan jumlah halaman, serta katalog;
C.   Kemukakan garis besar novel secara ringkat, kelebihan dan kekurangannya.


3.2       Membaca nyaring teks pidato dengan intonasi yang tepat
Sangat besar kemungkinannya dalam suatu kesempatan nanti kamu akan diminta untuk menyampaikan suatu pidato, entah karena jabatan yang diduduki atau karena prestasi yang diraih. Namun, sering seseorang gundah dan berkelit ketika diminta memberikan pidato dalam suatu acara. Berbagai alasan dikemukakan, mulai dari kurang PD (percaya diri), demam panggung, belum berpengalaman, sampai tidak tahu apa yang harus dikatakan. Sebenarnya hal itu tidak perlu terjadi karena ada bermacam-macam cara berpidato yang dapat dipilih sesuai kemampuan.
Ada 4 metode yang lazim dipergunakan dalam berpidato, yaitu sebagai Berikut:
1.     Metode Impromtu Pidato dilakukan secara spontan tanpa persiapan sama sekali. Hanya yang dipandang mampu, ahli, atau berpengalaman yang biasanya diminta untuk menyampaikan dengan metode ini.
2.     Metode Menghafal Pidato dilakukan dengan menghafalkan teks/naskah yang telah dipersiapkan sebelumnya. Kelemahan cara ini, orator harus banyak meluangkan waktu. Selain itu, orator menjadi kurang komunikatif dan tidak bisa fleksibel mengikuti perkernbangan situasi.
3.     Metode Naskah Pidato dilakukan dengan membacakan naskah yang telah dipersiapkan sebelumnva. Biasanya dipergunakan untuk pidato-pidato resmi. Keuntungan cara ini, teks bisa disusun atau dibuatkan oleh orang lain.
4.     Metode Ekstemporan Pidato dilakukan dengan membuat persiapan secara garis besar. Selanjutnya dikembangkan sendiri dengan menyesuaikan diri pada situasi dan kondisi yang dihadapi. Di antara metode di atas, cara paling cocok bagi yang baru belajar atau pertama kalinya melakukan, yaitu metode naskah. Keuntungan metode ini adalah orator tidak perlu berpikir tentang materi yang akan disampaikan. Semua kata yang akan diucapkan, sudah ditulis dalam naskah dan tinggal membacakannya. Oleh karena naskah ditulis sebelum berpidato, ia dapat meminta bantuan orang lain untuk memberi masukan materi pidatonya. Bahkan, ada yang sepenuhnya dibuatkan oleh orang lain. Sementara kelemahannya, yaitu seseorang harus mengeluarkan waktu lebih banyak untuk menyusun dan membacakannya. Selain itu, karena terpaku pada teks, pidato menjadi tidak komunikatif. Tatapan mata kepada hadirin sebagai bentuk komunikasi tubuh menjadi kurang terjalin. Orator juga menjadi terlalu terikat dan kurang fleksibel beradaptasi dengan perkembangan situasi dan reaksi audiensi. Untuk mengimbangi beberapa kelemahan itu, orator harus dapat menghidupkan naskah yang dibacanya. Caranya adalah membacakan dengan ekspresif, berirama dan dengan intonasi yang tepat. Ucapan juga harus terdengar dengan jelas. Oleh karena itu, selain mempersiapkan naskah pidato, penting sekali untuk berlatih terlebih dahulu sebelum membacakan teks pidato. Untuk mengetahui bagaimana cara membacakan teks pidato secara menarik, terlebih dahulu, Simaklah pidato berikut ini. Gurumu atau siswa vang memiliki kemampuan membaca yang baik, akan membacakannya untuk kalian.
Tata Cara Pidato Yang Baik dan Benar Tata Cara Pidato Yang Baik dan Benar adalah salah satu pelajaran bahasa Indonesia. Pidato atau Orasi adalah merupakan suatu kegiatan berbicara menyampaikan sesuatu hal di depan umum. Hal yang disampaikan itu dapat berupa pendapat, gambaran atau penjelasan tentang suatu hal. Pidato berfungsi untuk mempermudah komunikasi antara 2 pihak atau lebih. Ada 4 metode berpidato yaitu Impromptu (pidato serta merta tanpa persiapan), Memoriter (pidato dengan menghapalkan naskan pidato), Naskah (pidato dengan membaca naskah pidato), Ekstemporan (pidato dengan menyiapkan garis-garis besarnya saja atau berupa konsep mentah dari naskah pidato). Setiap orang mempunyai potensi berpidato atau berorasi atau berbicara di depan khalayak umum. Kemampuan berpidato ini bisa didapat dari latihan atau bahkan sememang bakat bawaan.
Bagi yang ingin berlatih pidato, perlu mengetahui teknik dan tata cara berpidato yaitu : Mengetahui tujuan berpidato. Pidato yang akan disampaikan ditujukan untuk membicarakan hal apa saja? Hal ini dapat disebut juga Tema Pidato. Perlu juga mengetahui dimana tempat berpidato dan siapa saja yang akan menjadi pendengar. Materi atau Bahan pidato sesuai dengan Tema Pidato yang akan disampaikan. Jika pidato bertema pendidikan, maka bahan pidato adalah hal-hal yang mengenai pendidikan, baik tentang pendidikan smp, sma, atau hal-hal lain yang menyangkut pendidikan. Untuk pemula seperti anak smp maupun anak sma, 2 teknik pidato yang disarankan adalah teknik Naskah (membaca naskah pidato) yang dapat dilanjutkan ke teknik Memoriter (menghapal pidato). Jika kemampuan telah cukup, maka dapat digunakan teknik Ekstemporan (garis-garis besar atau konsep naskah pidato) atau bahkan dapat menggunakan teknik Impromptu (serta merta tanpa persiapan). Untuk pemula, perlu melatih suara, pengucapan, intonasi kalimat dan juga artikulasi serta perlu mengetahui jeda pembacaan sehingga pidato enak didengar dengan menggunakan nada bicara yang tegas lugas tidak berirama sepeti membaca puisi atau berdeklamasi. Berpenampilanlah yang rapi saat berpidato, karena akan menjadi titik sentral pandangan umum. Menggunakan bahasa tubuh sebaik mungkin yaitu gerakan tangan dan anggota tubuh sesuai dengan irama pidato tapi tidak secara berlebihan. Menyisipkan humor pada pidato disesuaikan dengan keadaan dan tujuan pidato. Jika pidato pada acara pemakaman mayat, jangan sekali-sekali menyisipkan humor. Berpidatolah sesuai panjang waktu yang wajar. Untuk pemula sebaiknya menggunakan waktu yang pendek saja. Tidak menggunakan kata yang berulang-ulang kecuali dibutuhkan untuk penekanan tujuan.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar